Jumat, 23 Desember 2011

MASA DEPAN KETAKWAAN SANG BUAH HATI

Hari-hari ini, ada yang perlu kita renungkan. Betapa banyak ahli yang ‘ibadah yang keturunannya jauh dari munajat kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Tak ada anak yang mendo’akannya sesudah kematian datang. Begitu pula, alangkah banyak orangtua yang nasehatnya diingat dan petuahnya dinanti-nanti ribuan manusia. Tetapi sedikit sekali yang berbekas dalam diri anak. Padahal tak ada niatannya untuk melalaikan anak sehingga lupa memberi nasehat. 

Ia bahkan memenuhi setiap pertemuannya dengan anak dengan nasehat-nasehat disebabkan sedikitnya waktu untuk bertemu. Tetapi justru karena itulah, tak ada lagi kerinduan dalam diri anak. Sebab pertemuan tak lagi indah. Nyaris tak ada bedanya bertemu orangtua dengan mendengar kaset ceramah.

Lalu apakah yang sanggup menaklukkan hati anak sehingga kata-kata kita selalu bertuah? Apakah kedalaman ilmu kita yang bisa membuat mereka hanyut mendengar nasehat-nasehat kita? Ataukah besarnya wibawa kita yang akan membuat mereka senantiasa terarah jalan hidupnya? Atau kehebatan kita dalam ilmu komunikasi yang menyebabkan mereka selalu menerima ucapan-ucapan kita? 

Ada orangtua yang tampak sekali betapa kurang ilmunya dalam pengasuhan, tetapi ia mampu mengantarkan anak-anaknya menuju masa depan yang terarah dan bahagia. Tak ada yang ia miliki selain pengharapan yang besar kepada Allah ‘Azza wa Jalla seraya harap-harap cemas dikarenakan kurangnya ilmu yang ia miliki dalam mengasuh anak. Sebaliknya, ada orangtua yang begitu yakinnya bisa mendidik anak secara sempurna. Tapi tak ada yang bisa ia banggakan dari anak-anak itu di masa dewasa kecuali kenangan masa kecilnya yang lucu menggemaskan.

Kita perlu merenungi sejenak firman Allah Ta’ala dalam surat An-Nisa’ ayat 9:
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa’, 4: 9)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab, 33: 70-71).

Boleh jadi banyak kebiasaan yang masih mengenaskan dalam diri kita. Tetapi berbekal taqwa, berbicara dengan perkataan yang benar (qaulan sadidan) akan mendorong kita untuk terus berbenah. Sebaliknya, tanpa dilandasi taqwa, berbicara dengan perkataan yang benar dapat menjadikan diri kita terbiasa mendengar perkara yang buruk dan pada akhirnya membuat kita lebih permisif terhadapnya. Kita lebih terbiasa terhadap hal-hal yang kurang patut.

Kita tidak mengkhawatiri mereka sedikit pun, sehingga mudah sekali kita mengizinkan mereka untuk asyik-masyuk dengan TV atau hiburan lainnya.

Berbekal rasa takut, kita siapkan mereka agar tidak menjadi generasi yang lemah. Kita pantau perkembangan mereka kalau-kalau ada bagian dari hidup mereka saat ini yang menjadi penyebab datangnya kesulitan di masa mendatang. Berbekal rasa takut, kita berusaha dengan sungguh-sungguh agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk mengarungi kehidupan dengan kepala tegak dan iman kokoh.

Sabtu, 17 Desember 2011

Mengapa sulit khusyu' dalam sholat?

oleh: K. H. Muhammad Arifin Ilham

Bagian pertama, Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat?, Karena 1, Memang belum mengenal ALLAH kecuali sebatas Tuhan, belum

mengenal Sifat, Af'al & AsmaNYA, DIa yg menciptakan manusia, hewan, tumbuh2an, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku,

istriku, anak2ku, semua yg kulihat, semua yg kudengar, semua yg bergerak, semua yg berada dilangit & dibumi, semua

dihidupkanNYA " Al Muhyi" & semua akan dimatikanNYA "Al Mumiitu", semua tunduk dalam kehendak "Al Muriidu" & kekuasaanNYA "Al

Qodiiru", DIAlah yg mengatur semuanya "Ar Robbu", DIAlah yg mengusai sekaligus memiliki semuanya "Al Maaliku" (QS3:26-27).

DIa Maha Menatap "Al Bashiiru" tahu persis hati, pikiran & lintasan pikiran kita & DIA Maha Mendengar "As Samiiu'" mendengar

gesekan daun, langkah semut & rintihan hati hambaNYA, Lantas sadarkah kita bahwa DIA YANG SEGALA GALANYA yg kita hadapi dalam

sholat selama ini?, Bisakah hati & pikiran kita lari saat sholat sementara DIA MENATAP hati pikiran kita? Kalau begitu kok

bisa ma'siyat sementara DIA TERUS MENERUS MEMPERHATIKAN kita?


Bagian ketiga, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Krn tdk sadar bahwa sholat itu adalah "Almuhadatsah bainal makhluqi wa

Khooliqi" dialog hamba kpd Kholiqnya, "Apabila salah seorang dari kalian sholat, sebenarnya ia sedang berkomukasi dg ALLAH"

(HR Bukhori Muslim). Coba perhatikan dari adzan, panggilan waktu menghadapNYA, yg dipanggilpun yg berSYAHADAT, "Asyhaaduallaa

ilaaha illallah wa ashhadu anna Muhammadar Rasulullah", yg tdk beriman tdk dipanggil, krn itulah Rasulullah mengingatkan,

"Yang membedakan kita dg org kafir adalah sholat, maka siapa dg SENGAJA MENINGGALKAN SHOLAT maka sungguh ia sudah BERPERANGAI

seperti orang kafir". Menutup aurat krn memang menghadapNYA, menghadap qiblat krn memang fokus jasad ruh, hati pikiran

kpdNYA, apalagi berjamaah jadi rapi shof, & seluruh duniapun satu arah qiblat, lalu bersuci krn memang menghadap MAHA SUCI,

lalu berdiri tegap, takbir, membaca ifitah "inn wajjahtu wajhiyalilldzi fathoros samaawati wal ardho" hamba datang

menghadapMU duhai PENCIPTA LANGIT & bumi, tunduk patuh taat padaMU...inilah diantara komunikasi sholat yg belum difahami,

lantas bagaimana khusyu' tanpa kesadaran ini?

Bagian keempat, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Krn sedikit kita yg faham bahwa dlm sholat Ta'kala membaca Alfatihah

terjadi dialog hamba dg RABBnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca surat al-Fatihah, setiap ayat

yg dibaca itu langsung dijawab oleh ALLAH", lalu Rasulullah menyampaikan ketika seorang hamba berkata, ''Segala puji bagi

ALLAH, TUHAN seru sekalian alam". ALLAH menjawab, "Hamba-KU telah memuji-KU". Seorang hamba berkata, ''Yang Maha Pengasih,

lagi Maha Penyayang". ALLAH menjawab, "Hamba-KU memuji-KU". Seorang hamba berkata, ''RAJA di Hari Pengadilan". ALLAH

menjawab, "Hamba-KU mengagungkan Diri-KU. Hamba-KU berserah diri kpd-KU". Seorang hamba berkata, ''Hanya ENGKAUlah yg kami

sembah, & hanya kpd-MU kami memohon pertolongan". ALLAH menjawab, "Inilah pertengahan antara AKU & hamba-KU, & bagi hamba-KU

apa yg dia minta AKU berikan". Seorang hamba berkata, ''Tunjukilah kami jalan yg lurus, jalan yg telah ENGKAU anugerahkan kpd

mrk, bukan mrk yg kena murka & bukan mrk yg sesat.'' ALLAH menjawab, "Ini milik hamba-KU, & bagi hamba-KU apa yg dia minta

AKU berikan". (Hadist Qudsi, HR Muslim). Krn itu sahabatku, mulailah bacanya pelan2 dg kesadaran & keyaqinan "THUMA'NINAH",

sungguh ALLAH menjawab stp ayat yg kita baca..."nikmatnya, bahagianya aku menulis ini dari mesjid Agung Baitul Makmur Rejang

Lebong Bengkulu sambil menunggu waktu isya. I love you sahabatku fillah.



Bagian kelima, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Krn "hubbub dunya" sgt mencintai dunia, "the money is the first and the

final of life, no money no happy" sehingga hati pikirannya selalu dipenuhi oleh segala sesuatu yg bersifat duniawi, duit,

dolar, makan minum, keluarga, target2 bisnis, masalah2, berkhayal dsb, & itulah yg di ingat ingat dalam sholat, sampai apa yg

disebut oleh Rasulullah, "hatta yansa kam rok atan laka" sampai ia lupa sudah BERAPA RAKAAT IA SUDAH SHOLAT", maka tidak

heran saat sholat yg semestinya hati pikirannya fokus dalam sholat malah ingat dunia. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH surah

Al Maa'uun ayat 4 & 5, "CELAKALAH orang2 yg mengerjakan sholat yg HATI PIKIRANNYA LALAI kepada ALLAH". Lalai hatinya krn

dunia "ball tu'tsiruunal hayaatad dunya" (QS 87:16). Krn itu sadarilah hidup kita tidak lama di dunia yg fana ini, sholatlah

seakan sholat terakhir hidup, simaklah sabda Rasulullah, "Bila engkau melakukan sholat maka sholatlah kamu, seperti orang

yang akan meninggalkan alam fana" (HR Ibnu Majah & Imam Ahmad).



Bagian ke enam, Mengapa sulit khusyu' dalam sholat? Krn makan minum yg haram, baik secara zat "lizaatihi" seperti, anjing,

babi, alkohol, narkoba dsb, atau cara mencarinya dg cara haram, "linailihi", walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu

halal tetapi karena cara mencarinya dg berdusta, menipu, sumpah palsu, terima sogokan, korupsi dsb, maka tetap haram, seakan

ia makan Tempe tahu tetapi sebenarnya ia makan anjing & babi, itulah yg disebut "rijsun min amalisy syaithon". Najis karena

amalnya, atau "roddudzdzakaat" karena menolak zakat, maka hartanya bercampur dg hak faqir miskin, kotorlah hartanya. Semuanya

menjadi hijab hati & hijab hubungan kpd ALLAH, walhasil sholatnyapun tidak diterima, ALLAH "SUBBUUHUN" MAHA SUCI hanya

menerima yg suci. Ingat komentar Rasul pd orang yg menangis ta'kala berdoa, "hampir saja aku mengira doanya diijabah ALLAH,

namun Jibril memberitahuku bahwa orang itu suka menipu, lantas bagaimana ALLAH menjawab si penipu, pakaian & makanannya dari

hasil menzholimi orang lain?" SADARILAH saat sholat kita BERHADAPAN ZAT YANG MAHA SUCI!


Bagian ketujuh, Mengapa sulit khusyu' dlm sholat? Krn sholatnya masih disertai "Al fahsyau" berbuat ma' siyat seperti

berdusta, mabuk, buka aurat, berjudi, berzina, dari zina mata melihat yg porno, tangan meraba, pikiran berkhayal sampai zina

kemaluan, "adzdzunuubu kaafilatul quluubi" dosa dosa ma'siyat itu menjadi "cover" penutup hati, Alwaqi, guru imam Syafii'

berkata, "nurullahi la yuhda lil a'shi", sungguh cahaya NUR HIDAYAH ALLAH tdk akan masuk pada hati yg tertutup gelap krn

ma'siyat. Inilah kebanyakan yg terjadi pada "tukang sholat" bukan "Penegak Sholat", STMJ sholat rajin ma'siyat tekun, ritual

rutinitas tanpa disertai amal yg berkwalitas, hasilnya lagi lagi kosong, tdk ada "atsar" pengaruh, ini sekaligus menjadi

jawaban mengapa ada orang sholat tetapi sulit khusyu'...ya bagaimana khusyu' ma'siyat terus sich!. Imam Ghazali berkata,

"Sungguh, sekali dusta sudah cukup membuat sholatnya terhijab kpd RABBnya".

Bagian ke delapan, Mengapa sulit khusyu' dlm sholat? Krn sholatnya disertai "al mungkar", berbuat zholim, menganiaya, menipu,

menggunjing, memfitnah, merendahkan orang lain, menghina, memukul apalagi sampai membunuh orang lain. Ini pun menjadi HIJAB

BESAR, krn ALLAH hanya menerima ibadah yg membuat hamba itu MENGHINAKAN DIRI dihadapanNYA & yg MEMBUAT dirinya BERAHKLAK

MULIA kpd MAHLUKNYA. Cukup sholat itu akan dianggap dusta kalau tidak memperhatikan yatim piatu & faqir miskin (QS 107:1-3).

"Cuek, masa bodoh, pelit, emangnya gue pikiran"dsb sudah cukup dianggap pendusta sholat, pendusta agama apalagi sampai

berbuat aniaya, & ini semua bukan akhlak hamba ALLAH yg sholat, orang sholat itu belas kasih, santun, pemaaf, murah senyum,

dermawan & rendah hati. Ku tulis hikmah ini dlm perjalanan dakwahku ke Nganjuk, doakan ALLAH selamatkan perjalanan ini, krn

besok selesai kuliah subuh di mesjid langsung menuju Mamuju Sulawesi Barat, sahabatku.

Bagian kesembilan, Mengapa sulit khusyu' dlm sholat? Krn "Ath thobiah assayyiah" masih punya sifat tabiat buruk seperti

sombong, diam diam merendahkan orang lain, dengki, dendam, pemarah, buruk sangka, riya, sum'ah, ujub bangga diri dsb.

Sehingga sholatnya tdk membawa pengaruh apa apa bahkan bisa jadi sholatnya menjadi fitnah krn ia melakukan bukan krn ALLAH,

tetapi "Yurounnaas" riya, krn ingin pujian & perhatian manusia (QS 107:6) atau diam diam saat sholat krn diangkat sbg imam

atau pandai ilmu atau bacaannya sgt bagus atau krn rajinnya sholat ia bangga diri, dlm hatinya, "tdk ada org lebih pantas

menjadi imam selain aku", "tdk ada orang sealim aku di musholla ini", "tdk ada suara sebagus bacaanku" dst. Inilah yg disebut

ujub, "innama yataqobbALLAH minal mutawadhiin" ALLAH hanya menerima hamba yg benar2 lurus niatnya disertai penuh kerendahan

diri dihadapanNYA, SUBHANALLAH.

Minggu, 11 Desember 2011

Ninja Saga Ujian Jounin Part 2

Disini tugas gita memecahkan kodesegel dengan menyusun elemen, jadi sedikit dibutuh kempuan logika.
  1. Untuk segel pertama ada di bagian atas. 
  2. Untuk segel pertama ada di bagian kiri.
  3. Untuk segel pertama ada di bagian bawah.
  4. Untuk segel pertama ada di bagian kanan.
Elemen yang jadi pilihan





Kemudian di susun berdasarkan permintaan saya beri yang contoh menyusun tiga




Perahatikan angka (3) di bagian bulatan hijau dan angka (0) di bulatan oranye artinya ketiga elemen yang kita pilih tersebut benar dan ketiga posisinya juga benar, karena bisa jadi elemennya sudah benar namun posisinya yang salah.

Kalau bulatan hijau ada angka satu (1) dan bulatan kuning ada angka 2 berarti ada 1 elemen benar posisinya dan yang 2 salah posisi, kemudian anda tinggal nukar posisi 2 elemen yang salah tersebut. namun bagaimana ketika sudah ditukar kok malah yang hijau jadi nol itu berati posisi yang benar malah dirubah.

lhooo kok semuanya nol berarti semua elemen itu tidak perlu dipilih lagi.

lhooo kok bola oranye cuma keluar 1 dan hijau nol berarti ada satu elemen sudah beranar tapi salah posisi.

perhatikan juga jangan sampai ada elemen yang sama...

pilih-pilih saja elemen-elemen yang  bisa merubah angka kalau salah posisinya tinggal di bolak balik

tugas kita hanya sederhana menjadikan angak dibulatan hijau sesui dengan permintaan misalnya 2, 3, 4, atau 5

ini contoh porses menysusun lima elemen